Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2017

Puisi Bambu Runcing Karya Rayhandi

Bambu Runcing Di ujung bambu tajam menyikat Mengoyak musuh hingga ampun Di bilah tajam sakit mencekat Siap siaga menelan musuh Ujung bambu jadi saksi Hitam rasa menyakit Mengusir iblis dengan nyawa Tanpa takut tanpa gentar Rasa cinta tanah air Menyatu di darah merah Mengakar di tulang putih Menguasai nafas Mereka berjuang hingga raib Bercerai dengan raga Untuk bumi garuda Untuk indonesia

Cerpen - Senja

SENJA   Banyak orang yang menyukai senja, termasuk Ayah. Sinar mentari yang berwarna oranye, dengan siluet lingkungan disekitarnya memberi pemandangan yang indah untuk dipandang mata. Apalagi pemandangan senja yang didominasi matahari yang hampir tenggelam, atau sunshine kalau orang barat mengistilahkannya diabadikan dalam sebuah foto, pemandangan dikala senja mampu menyita perhatian dan emosi orang yang memandangnya. Tapi bagi Ayah pemandangan senja bukan untuk dijadikan latar belakang foto, karena senja  adalah untaian kenangan memori yang keindahannya melebihi keindahan selembar foto. Dikala senja Ayah lahir, yang membuat kakek dan nenek menangis haru, bukan saja karena Ayah anak pertama dan kelak menjadi satu-satunya, namun kelahiran Ayah adalah usainya penantian Kakek dan Nenek selama 5 tahun menikah. Dikala senja juga Ayah mengungkapkan perasaannya kepada Ibu, dan Ibu menerimanya. Mereka jadi sepasang kekasih dan menikah. Terinspirasi dari kisah Ayah lalu Ku coba untuk mengungkap