Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2018

Puisi - Kontradiksi

Disaat engkau dirumah merasa bosan lalu bimbang kemana tujuan liburan Disaat yang sama  jutaan orang berharap punya rumah tempatnya berteduh dari panas dan hujan Disaat engkau mengeluh tak bisa ganti mobil baru Disaat yang sama jutaan orang berjalan kaki sambil bermandi peluh Disaat engkau jenuh dengan rutinitas pekerjaan Disaat yang sama jutaan orang mendambakan sebuah pekerjaan Disaat engkau benci tidak naik gaji Disaat yang sama jutaan orang hidup dengan pendapatan yang hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari Disaat engkau tidak  selera makan Disaat yang sama jutaan orang bimbang apakah nanti malam bisa makan Disaat engkau muak melihat pasanganmu yang tidak menarik Disaat yang sama jutaan orang berusaha mencari pasangan dengan mencoba berbagai tips dan trik Disaat engkau kesal punya anak yang susah diatur Disaat yang sama jutaan orang tua demi punya anak minum obat secara teratur Disaat engkau pusing dengan tugas-tugas sekolah Disaat yang sama jutaan orang mengutuk nasibnya yang

Puisi - Kemanakah Cinta?

Kemanakah cinta ketika suami menghilangkan nyawa isterinya? Kemanakah cinta ketika isteri menghilangkan nyawa suaminya? Kemanakah cinta ketika orang tua menghilangkan nyawa anaknya? Kemanakah cinta ketika anak menghilangkan nyawa orang tuanya? Kemanakah cinta ketika belati menghilangkan nyawa? Kemanakah cinta ketika peluru menghilangkan nyawa? Kemanakah cinta ketika sengketa menghilangkan nyawa? Kemanakah cinta ketika ambisi menghilangkan nyawa? Apakah cinta hanya milik mereka yang dilanda mabuk asmara saja? Apakah cinta sudah enggan menetap di kalbu manusia? Apakah nyawa yang terlalu murah sehingga cinta tak mampu menjaganya? Apakah cinta hanya ada didalam cerita saja? Cinta tidak kemana, dia tetap ada didalam dada manusia Namun terperangkap dalam penjara   yang kuat laksana baja Penjara itu berterali benci dan berdinding amarah Jika ingin membagikan puisi ini, silahkan klik tombol share di bawah ini

Puisi Tapi Karya Sutardji Calzoum Bachri

Tapi Aku bawakan bunga padamu Tapi kau bilang masih Aku bawakan resahku padamu Tapi kau bilang hanya Aku bawakan darahku padamu Tapi kau bilang cuma Aku bawakan mimpiku padamu Tapi kau bilang meski Aku bawakan dukaku padamu Tapi kau bilang tapi Aku bawakan mayatku padamu Tapi kau bilang hampir Aku bawakan arwahku padamu Tapi kau bilang kalau Tanpa apa aku datang padamu Wah ! Puisi