Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2018

Jenis-Jenis Resensi dan Tujuan Resensi

Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa latin, dari kata kerja revidere atau recensere yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review . Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia, resensi diartikan sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut.  A.   Pengertian Resensi Pengertin resensi menurut pendapat para ahli: 1.    WJS. Poerwadarminta (2003) R esensi secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan. Dan memberi dorongan kepada halayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibel

22 Jenis Kritik Sastra

A.   Pengertian Kritik Sastra Beberapa pengertian kritik sastra yang dikemukakan para ahli di antaranya: 1.    H.B. Jassin Kritik sastra adalah pertimbangan baik buruknya suatu hasil karya sastra. 2.    William Flint Thrall dan Addison Hibbard (A Handbook to Literature 1960) Kritik merupakan keterangan, kebenaran analisi atau judgment suatu karya sastra. 3.    Andre Hardjana (Kritik Sastra: Sebuah Pengantar 1981) Kritik sastra adalah sebagai hasil usaha pembaca dalam mencari dan menentukan nilai hakiki karya sastra lewat pemahaman dan penafsiran sistematik: yang dinyatakan dalam bentuk tulisan. 4.    Gayly dan Scott (Drs. Liaw Yock Fang, 1970) Kritik sastra adalah (1) mencari kesalahan (fault-finding), (2) memuji (to praise), (3) menilai (to judge), (4) membanding (to compare), dan (5) menikmati (to appreciate). 5.    L. Duroche (1967) Kritik sastra adalah (1) penilaian (evalution), (2) interpretasi (iterpretation), sebab belum adanya ukuran yang baku, dan ukuran itu tidak dapat disu