Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2014

PENYESELAN CINTA (Puisi Penyesalan)

Andaikan aku bisa membaca pikiran dan isi hatimu pasti aku tahu apa yang harus aku lakukan entah bertahan atau meninggalkanmu. Jangan pernah memberiku sedikit harapan atau kau akan melihatku terpuruk untuk selamanya saat engkau pergi. Jangan biarkan mimpi ini terus berlanjut,,karena aku akan merasa kehilngan saat aku terbangun nanti. Jangan paksa aku untuk mencintaimu, karena aku tak sanggup untuk kehilangan dan melupakanmu. Jangan biarkan cinta ini tumbuh subur seperti mawar di sana karena jika kau pergi ia akan layu untuk selamanya. Jangan pernah melukai dirimu sendiri ,karena hal itu dapat membuat ku terluka. Aku tahu… Hal ini tak boleh terjadi. Namun,, ia terus bermekaran tanpa pernah ku sadari karya : Valeria Gifridus

IRONIS (Puisi Penyesalan)

Penat pekat terkatung menantang kekosongan berjalan mundur mengitari penyebab masa depan tak terhitung banyaknya kesalahan tak terbendung adanya penyesalan ironis.. bukan sebuah bangkai yang berjalan tanpa ruh bukan pula burung yang terbang tanpa sayap hanya sedikit kegalauan yang sulit dimengerti dan sedikit dari banyaknya problema dalam hati Oleh : Zul

PELANGI SENJA UNTUK SAHABATKU (Puisi Sahabat)

Aku bukan air yang bisa menyirami api kemarahanmu Aku bukan udara yang bisa membuatmu terus bernafas Apalagi cahaya yang bisa menyinarimu di setiap gelap Aku hanya sahabatmu… Aku bukan batu yang tak merasakan sakit jika kau pukul Aku bukan pena yang selalu mengikuti arahmu menulis Apalagi indahnya nada yang membuatmu tenang Aku hanya saudaramu… Aku bukan keras, aku bukan lembek, hanya mencoba tegas Aku bukan benci, aku bukan dendam, hanya mencoba bicara Aku hanya manusia biasa… Aku selalu mencoba ntuk menjadi Air Selalu mencoba untuk menjadi udara dan terus mencoba menjadi cahaya Tapi saat aku lelah mencoba, Kuatkan aku… Agar Kita Tetap Terkuatkan… Agar kita tetap menjadi perisai untuk mereka yang ingin menghancurkan kita Agar kita tetap menjadi bara yang bisa membakar mereka yang ingin memecahkan kita Sahabatku..Saudaraku… Redakanlah Api marahmu, dan kuhilangkan sakit di hatikuku Ki

KINI KAU SAHABATKU (Puisi Sahabat)

Hari demi hari … Ku lalui dengan adanya dirimu Namun kutau kita bukanlah sepasang kekasih Tapi, kita pernah ada dalam ikatan itu Kita pernah bersama, bercita-cita untuk masa depan kita Walau kini semua hanya tersisa kenangan Yang kufikir, telah kuhancurkan … Aku tau … Aku yang menyudahi perjalanan kita Ku lenyapkan masa depan KITA, dalam sekejap Aku memang pendusta! Aku pengkhianat! Aku sadar … Aku bukan sosok yang bisa membuatmu selalu tersenyum Tapi percayalah, aku akan selalu berusaha untuk itu Aku akan selalu berusaha untuk membuatmu bahagia Walau kini hanya ada AKU dan KAMU, ‘bukan’ KITA Ku rasakan perbedaan yang amat terasa Pada diriku dan yang pastinya pada dirimu … Ketika ‘aku dan kamu’ bukan lagi satu, Senyum lebih terlukis? Tawa lebih tercipta? Ini memang jalan terbaik untuk ‘aku dan kamu’ … Pernahkah kau berfikir untuk aku dan kau kembali? Terkadang aku terfikir … Tapi aku sudah terlanjur dengan keadaan ya

DIA TELAH KEMBALI (Puisi illahi)

Tuhan . . . Terimakasih . . . Untuk nafas yang telah Engkau kembalikan padaku, Untuk sayap yang telah Kau kembalikan padaku Tuhan . . . Dia,,, adalah hidupku . . . Dengannya, aku sungguh merasakan nikmatnya bernafas, melihat indahnya langit, dan merasakan sentuhan angin . . . Segalanya kembali indah . . . Aku bahkan mampu tersenyum saat ia membuatku kesal . . . Terkadang, dia juga sangat menjengkelkan Tuhan… Tapi sungguh, hanya dia yang kuinginkan . . . Terimakasih Tuhan . . . Telah Kau kembalikan dia untukku . . . Puisi ini karya : Barsini

SYUKUR KAMI PADA YANG MAHA SUCI (Puisi illahi)

sang surya telah tampakkan sinarnya .. di ufuk timur mengajak semesta tuk bicara, tuk membuka mata hembusan angin yang masih berkabung dengan sisa sisa aroma senja bak ajakan bagi sang periang tuk bergurau, berkelana, bercanda tawa cahya sang mentari, berbaur bersama sejuknya embun pagi tawarkan keserasian, kehangatan yang saling mengisi indahnya hari hari dalam sorotan lensa negeri terasa bak bersama dalam permadani tidakkah kau menyadari karunia Tuhan yang amat berarti tidakkah engkau menghargai keindahan alam yang Tuhan beri jagalah alam ini dengan sepenuh hati dan semampu arah langkah kaki dengan begitu Tuhanpun akan mengerti bahwa itu adalah.. wujud syukurmu kepada Yang Maha Suci oleh Farikhah Qumairoturrohmah

KEAGUNGAN YANG TAK TERGANTIKAN (Puisi illahi)

Awan.. Bagaikan gumpalan putih yg menggantung bebas di cakrawala. Bagaikan dandelion yg melukis indah permadani biru. Bagaikan kapas putih terbang yg ditiup oleh sang pencipta. Mengajarkan banyak arti kehidupan.. Menyimpan segenggam rahasia tersembunyi.. Menjadi saksi bisu roda kehidupan manusia.. Menemani setiap insan dalam kesepian dan kesendirian. Di kala senja merayu. Mentari mengukir di belintang selat. Menggoreskan semburat jingga pada gumpalan-gumpalan putih. Menggambarkan suatu keagungan Tuhan. Keagungan yg tak akan tergantikan. Keagungan yang Tak Akan Tergantikan – oleh Agatha Edelweis

INDAH UNTUK DI KENANG (Puisi ungkapan hati)

Jauh darimu semakin membuat diriku mengerti Bahwa memang benar aku mencintaimu Bila jauh aku selalu teringat akan dirimu Selalu terbayang senyum manismu Bila jauh aku selalu teringat saat indah bersamamu Semua terasa begitu indah untuk di kenang Cinta ini begitu indah untuk dikenang Cinta ini begitu sakit untuk dirasakan Rindu ini terlalu sakit untuk dikenang Rindu ini terlalu manis untuk dirasa Saat kau jauh dariku rasa hampa dan sepi selalu menghantuiku Saat kau jauh dariku rasa rindu begitu menyiksa batinku Tanpamu hidup ini terasa tiada arti Tanpamu hidup ini terasa tiada kebahagiaan Tanpamu hidup ini terasa tiada keceriaan Tanpamu hidup ini terasa tiada bersemangat Hanya rasa cinta dan rindu padamu yang selalu Menerangi gelapnya hati ini.... Semoga rasa cinta ini....rasa sayang ini....rasa rindu ini Akan abadi untuk selamanya...

MENCINTAIMU DALAM DIAMKU (Puisi penantian)

Dalam diamku aku mengangumimu Berharap bisa mendapatkanmu, Dalam kebisuan ini aku mengharapkanmu Hadir mewarnai setiap hariku, Semua rasaku ini teramat dalam padamu Namun bibir ini kelu untuk mengungkapkan rasaku, Mata ini pun tak mampu untuk menatap mata indahmu, Bahkan jiwaku beku saat raga ini di dekatmu, Sempat terlintas dalam benakku Apakah cinta bisa mendengar Walau tampa telinga…? Apakah cinta bisa melihat Walau tampa mata…? Aku harap iya. Karena aku disini selalu menunggumu, Mencintaimu dalam diamku Berharap kau menghampiriku Mengerti dan membalas rasaku oleh Imas Fitria

AKU MERINDUKAN KAU YANG DULU (Puisi hati)

Sayang.. Memang benar selamanya aku akan bertahan untukmu. Tapi aku takut, aku takut tak kuat lagi. Tanpa sadar kau buat hatiku menangis, menangis, menangis lagi. Yg tak aku sadari membuat air mata ini menetes, menetes, dan terus menetes habis. Sayang, Mengapa kau acuh tak acuh padaku. Apakah kini cinta itu tak ada lagi dihatimu. Apakah kini sayangmu tak ada lagi untukku. Atau aku memang sudah tak kau anggap. Aku bahagia kau telah kembali. Setelah kau pergi tinggalkan hati ini. Yang membuat pagiku tak bermentari. Dan malamku tanpa sinar kasih. Ini salahku, maafkan aku yang tak pernah tau. Akan dekapku yang menyesakkanmu. Akan genggamku yang menyakitimu. Karna yang aku tau, Aku hanya ingin membahgiakanmu. Sayang, ku rasa ada yg salah padamu. Entahlah apa itu dan aku rindu. Kini kau berbeda tak seperti waktu lalu. Sungguh aku merindukan kau yang dulu. By_vamppire 

KAU YANG PERGI ke (Puisi patah hati)

Kehadiranmu mengisi ruang yang sepi membawa berjuta kisah yang tak mahu pergi meninggalkan ingatan dan tak mahu hilang dari ingatan mengapa begitu besar aku berharap ?…. Sehingga aku lupa akan batas sebuah harapan kini kau pergi melukai sekeping hati yang seluruh ruangnya telah kau huni dulu kau bilang cinta buat aku lebih mencinta dulu kau bilang sayang buat aku semakin menyayang kini hampa tak lagi ada bunga yang bermekaran seperti senyum manjamu kini hampa tak ada lagi tawa riang seperti saat kau ada oleh Testy dwi d