Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2019

Puisi : Bersatu Dalam Perbedaan

Bersatu Dalam Perbedaan Karya : Salohot Nasution Bahasa daerahku dan bahasa daerahmu berbeda Namun kita tak perlu silang sengketa Ada bahasa Indonesia yang menyatukan kita Tari daerahku dan tari daerahmu berbeda Namun kita tak perlu silang sengketa Kita bisa menari bersama Lagu daerahku dan lagu daerahmu berbeda Namun kita tak perlu silang sengketa Kita bisa menyanyi bersama Alat musik daerahku dan alat musik daerahmu berbeda Namun kita tak perlu silang sengketa Kita bisa menciptakan harmoni bersama Pakaian adat daerahku dan pakaian adat daerahmu berbeda Namun kita tak perlu silang sengketa Jika kau suka kau boleh memakainya Rumah adat daerahku dan rumah adat daerahmu berbeda Namun kita tak perlu silang sengketa Jika kau suka kau boleh masuk ke dalamnya Makanan khas daerahku dan makanan khas daerahmu berbeda Namun kita tak perlu silang sengketa Kita bisa makan bersama Senjata tradisional daerahku dan senjata tradisional daerahm berbeda Namun kita tak perlu silang sengketa Kita bisa bel

Puisi : Rinduku Pada Ibu

Rinduku Pada Ibu Karya : Salohot Nasution Dipusaramu aku terpaku Gemuruh dalam dada membias haru Lembut bayangan wajahmu menyapa Aku larut dalam lantunan do’a Senyummu dalam figura menatapku Menghadirkan kisah kehadiranmu Menembus jauh kedalam sanubari Merongrong endapan   memori Ibu, lemah tanganmu menghalau bebanku Petuah darimu menguatkanku Do’a tulusmu melindungiku Menjalani kehidupan yang semu Ibu, dalam kerinduan yang membiru Adakah engkau merasakan rinduku Yang kukurimkan lewat do’a dalam shalatku Menanti hadirmu dalam mimpiku Aceh Timur, 9 Mei 2019 Puisi di atas termasuk dalam kategori kontributor terpilih pada Lomba Cipta Puisi Tema Rindu yang diselenggarakan oleh Literasi Aksara

Puisi : Kang Santri Memendam Rindu

Kang Santri Memendam Rindu Karya : Salohot Nasution Kang santri duduk menyila Bersandar pada dinding mushalla Mencoba menepis resah didada Berfokus pada kitab ditangannya Namun apadaya Dahsyatnya gejolak dalam dada Menghilangkan fokus membaca Berganti dengan rindu membara Rindu memasuki relung hatinya Rindu pada senyum Ibunda Rindu pada canda Ayahanda Rindu pada rengek Adinda Tak kuasa menahan kerinduan Memasrahkah diri kepada Tuhan Semoga diberi kekuatan Melewati beratnya cobaan Aceh Timur, 1 Mei 2019 Puisi di atas termasuk dalam kategori 100 terbaik dalam Event Cipta Puisi Tema Kang Santri yang diselenggarakan oleh Zizanta Media

Puisi : Bocah Pemulung

Bocah Pemulung Karya : Salohot Nasution Kau hempaskan tubuh lelahmu Dengan tubuh bermandi peluh Dilantai beralas kardus usang Telah kau lewati teriknya siang Kau sibak kembali ingatan Ketika engkau berpapasan Dengan bocah sebayamu memakai seragam Melangkah pasti menggapai masa depan Keinginan didadamu menggelora Merasakan duduk dibangku sekolah Belajar menulis dan membaca Mendengar petuah guru mulia Namun apalah daya anak pemulung Lahir dari keluarga tidak beruntung Hidup dilalui dengan bertarung Menggantungkan nasib pada isi karung Mengais rezeki dari tumpukan sampah Takkan mampu membayar uang sekolah Sekolah bagimu mimpi indah Dalam tidur lelap selepas lelah bekerja Aceh Timur, 30 April 2019 Puisi di atas masuk dalam kategori layak diterbitkan pada Lomba Cipta Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Rofsikaha Event.

Puisi : Rumahku Sederhana

Rumahku Sederhana Karya : Salohot Nasution Bangunan itu kusebut rumah Walaupun dindingnya hanyalah rautan bambu Walaupun atapnya hanyalah ilalang Walaupun lantainya hanyalah tanah Rumahku sederhana bukan bangunan mewah Tidak ada barang berharga didalamnya Maling yang masuk kedalam rumahku Akan menyesal tidak mendapatkan apa-apa Rumahku sederhana Tapi aku merasakan kehangatan didalamnya Ketika angin membuat tubuh kami menggigil kami berpelukan Rumahku sederhana Tapi aku merasakan aman didalamnya Karena kami saling menjaga Rumahku sederhana Tapi aku merasakan lapang didalamnya Ketika kami merasa sempit kami melapangkan dada Rumahku sederhana Tapi kami merasa kecukupan didalamnya Ketika ada yang kekurangan kami saling berbagi Rumahku sederhana Tapi aku merasa gembira didalamnya Ketika ada yang bersedih kami saling menghibur Rumahku sederhana Tapi aku merasa tak mau pindah Terlalu banyak kisah yang tidak terlupakan didalamnya Rumahku sederhana Tapi aku merasa bahagia didalamnya Aku merasak