Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2019

Puisi : Bertahan Dalam Harapan

Bertahan Dalam Harapan Karya : Salohot Nasution Aku pernah merasakan luka Dari ujung kaki hingga kepala Namun aku mencoba bertahan Dari pedihnya sayatan Aku pernah merasakan sakit Ketika luka menganga dikulit Namun aku mencoba bertahan Dari perihnya penderitaan Aku pernah dihempaskan nasib Ketika keberhasilanku raib Namun aku mencoba bertahan Dari sakitnya kegagalan Luka, rasa sakit, dan kegagalan Tidak ku pedulikan Masa depan yang kuharapkan Membuatku bertahan dalam harapan Aceh Timur, 20 Juli 2019

Puisi : Kehilangan

Kehilangan Karya : Salohot Nasution Waktu telah merampasmu dariku Tanpa iba dan belas kasihan Tak perduli dengan deritaku Dirundung kehilangan Aku kini hanya mampu memungut bayangan Pada kuntum bunga yang mekar ditaman Pada kicau burung dipagi hari Pada nikmatnya secangkir kopi Aku tak tahu berapa lama aku mampu Menjalani hidup tanpamu Melalui musim kemarau yang gersang Melewati malam yang mencekam Aku kini tinggal bayangan Yang mudah sirna tanpa pencahayaan Terperangkap dalam kegelapan Mendamba hadirnya sinaran Aceh Timur, 15 Juli 2019

Puisi : Sang Buruh

Sang Buruh Karya : Salohot Nasution Bergegas berangkat kerja di pagi hari Berbekal seadanya masakan sang istri Bergegas agar tidak telat Demi menghindari ancaman dipecat Bekerja diruang bising Suara mesin berdesing-desing Suara memekakkan telinga Seolah tiada mengapa kerena sudah biasa Tubuh bermandi peluh Namun harus tetap melenguh Tubuh lelah dan penat Tangan istri siap memijat Sang buruh dilanda kecemasan Tak sanggup menghadapi perubahan zaman Mesin-mesin perkasa telah tiba Siap menggantikan tenaga manusia Aceh Timur, 7 Juli 2019 By: https://pusdiklatkemnaker.com

Puisi : Sepi

Sepi Karya : Salohot Nasution Tak ada bunyi Yang ada suara hati Meringis dan merintih Ditikam sepi Tak ada suara Yang ada nyanyian jiwa Bersimfoni dengan resah Orkestra nestapa Tak ada teman Yang ada kenangan Menghiasi langit dan dinding kamar Lukisan khayalan Tak ada cerita Yang ada kesunyian Mengisahkan kepedihan Aku sendirian Aceh Timur, 13 Juli 2019 Puisi di atas terpilih sebagai Juara 2 pada Lomba Puisi yang diselenggarakan oleh Era Lestari

Puisi : Sang Buruh

Sang Buruh Karya : Salohot Nasution Akulah sang buruh Aku bekerja siang maupun malam Aku bekerja tak kenal lelah Aku bekerja menguras tenaga Akulah sang buruh Aku bekerja bermandi peluh Aku bekerja agar terbebas dari kemiskinan Aku bekerja sambil bermimpi menjadi kaya Akulah sang buruh Upah yang kuterima kecil Tetapi beban hidupku besar Aku harus hidup dengan himpitan ekonomi Akulah sang buruh Dengan segala kesusahan dan penderitaan Kucoba melalauinya dengan keikhlasan Semoga Tuhan memberikan pertolongan Aceh Timur, 11 Juli 2019 Puisi di atas termasuk dalam Kontributor Terpilih dalam Lomba Cipta Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Eps Publishing dengan Tema Keikhlasan

Puisi : Suara Hati

Suara Hati Karya : Salohot Nasution Berjuta cerita telah dicipta Dari perjalanan kita berdua Ada suka maupun duka Tersimpan rapi dalam kepala Kita pernah menyusuri pantai Berlarian meningkahi ombak yang menepi Menikmati sejuknya angin sepoi-sepoi Merasakan hangatnya sinar mentari Kita pernah menghabiskan waktu bersama Menyusuri lorong-lorong kota Meningkahi bisingnya ibukota Berjalan tak tentu arah Dari semua yang telah kita lalui Aku tak mampu mengingkari Bisikan lembut suara hati Menjadikanmu seorang kekasih Aceh Timur, 13 Juli 2019

Puisi : Petani

Petani Karya : Salohot Nasution Benih yang disemai dipagi hari Kini menjadi bulir-bulir padi Tersenyum Pak Tani Wajah anak istri berseri-seri Bulir padi yang merebah Isyarat bulir penuh gabah Rasa harap memenuhi dada Kiranya panen hasil melimpah Rengek anak biaya sekolah Berbulan-bulan ditagih kepala sekolah Resah istri pada warung sebelah Cemberut piutang tak kunjung tiba Pada tumpukan gabah Bersandar ribuan masalah Perkara hidup petani Yang tak kunjung usai Namun apalah daya Sebelum masa panen tiba Musibah datang tiba-tiba Air meluap kemana-mana Padi yang menguning Hanyut bersama air berwarna kuning Pak Tani sendu memegang kening Kepala berputar menyapa pening Dalam pusaran derita Tak kuasa tak berdaya Berpasrah pada Yang Kuasa Hanyut dalam lantunan do’a Aceh Timur, 21 April 2019

Puisi : Ketika Rindu Menghampiriku

Ketika Rindu Menghampiriku Karya : Salohot Nasution Ketika rindu menghampiriku Ku coba untuk mengalihkan perhatianku Menyibukkan diri dengan hobiku Agar aku tak mengingat dirimu Namun upayaku sia-sia Bayanganmu hadir menjelma Dalam senyum manis menyapa Yang tak mampu ku lupa Ketika rindu menghampiriku Aku diliputi kesedihan yang mendalam Beban kerinduan yang kau titipkan padaku Menyiksaku setiap malam Ketika rindu menghampiriku Seluruh tubuhku membeku Aku lemah tak berdaya Menanti hadirmu tiba Aceh Timur, 23 Mei 2019

Puisi : Surat Cinta

Surat Cinta Karya : Salohot Nasution Surat yang kau kirimkan padaku Kau nyatakan cinta didalamnya Pada lembaran kertas harum bunga Dibalut sampul berwarna biru Perasaanku diliputi bahagia Cintaku gayung bersambut Engkau yang juga ku cinta Rela memberi cinta yang susah ku renggut Surat darimu kubaca berkali-kali Tersungging senyum kala membacanya Kau rangkai kata manis di dalamnya Akan kusimpan rapi dalam lemari Kini aku menunggu Kapan lagi surat kau kirimkan padaku Ku ingin kau nyatakan rindu Seperti yang ku rasakan di kalbu Aceh Timur, 31 Mei 2019

Puisi : Matahari dan Bulan

Matahari dan Bulan Karya :   Salohot Nasution Aku dan dirimu seperti matahari dan bulan dalam astronomi Kita ada untuk saling melengkapi kehidupan Hadirmu untukku selalu menyinari Menerangi kegelapan dan memancarkan keindahan Sebagai matahari engkau tak pernah iri Akan pujian keindahan yang ditujukan pada bulan Karena engkau sungguh menyadari Keindahan bulan berasal dari sinar yang engkau berikan Matahari membagikan sinarnya agar tercipta kehidupan Bulan membagikan sinarnya agar malam memiliki keindahan Sedangkan kita berdua saling berbagi kasih sayang Agar cinta tumbuh mekar di taman harapan Aceh Timur, 14 Juni 2016

Puisi : Manusia dan Langit

Manusia dan Langit Karya : Salohot Nasution Manusia bersahabat dengan langit sejak lama Sejak Adam diturunkan ke dunia Manusia menjadikan langit atap kehidupan Langit saksi manusia menjalani kehidupan Langit adalah sahabat yang setia Ketika manusia dilanda gembira Langit menghadirkan birunya Dihiasi awan dengan beraneka rupa Langit adalah sahabat yang setia Ketika Manusia dilanda gundah gulana Langit menghadirkan senja Yang mampu mengobati lara Langit adalah sahabat sejati Dihadirkannya mentari untuk menemani hari Dihadirkannya purnama kala malam hari Menemani manusia larut dalam mimpi Aceh Timur, 29 Juni 2019

Puisi : Tangga Kehidupan

Tangga Kehidupan Karya : Salohot Nasution Aku gamang berdiri di sini Didepan tangga kehidupan Mengatur gerak langkah kaki Tuk mencapai sebuah tujuan Tangga kehidupan ini begitu panjang Diperlukan kekuatan untuk melaluinya Kekuatan jiwa yang matang Bukan jiwa yang mudah diperdaya Tangga kehidupan ini sulit dilalui Setiap tahapannya penuh onak dan duri Namun ia harus dilalui Sebagai ujian terhadap diri Setiap anak tangga kehidupan Mengandung hikmah pelajaran Bagi kehidupan insan Agar tercapainya tujuan yang dicitakan Aceh Timur, 23 Mei 2019 Puisi di atas termasuk dalam kategori Penulis Terpilih pada lomba menulis puisi tema tangga yang diselenggarakan oleh penerbit Rumah Kita