Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2019

Puisi : Rindu Yang Menyiksa

Rindu Yang Menyiksa Karya : Salohot Nasution Dipekatnya malam Engkau hadir dalam kisah kelam Diantara dinginnya angin malam Dan bias lampu yang temaram Engkau ceritakan kisah cinta Dua anak manusia yang menderita Telah terperanjara oleh rasa Yang tak mampu bersua Diteriknya mentari Engkau hadir membawa sepi Diantara daun yang berserakan Dan debu yang beterbangan Engkau ceritakan kisah duka Dua anak manusia yang nelangsa Menggenggam rindu yang menyiksa Pasrah pada putaran masa Aceh Timur, 25 Oktober 2019 Puisi di atas diikutsertakan dalam Lomba Cipta Puisi Tema Rindu yang diselenggarakan oleh Darma Sucipta dan Taman Budaya Sucipta

Puisi : Kepulanganmu Kunanti

Kepulanganmu Kunanti Karya : Salohot Nasution Tak ada barisan kata-kata Hanya mata yang berbicara Lewat tetesan air mata Ketika perpisahan tiba Aku tak mampu menahan beban perasaanku Ketika melepas kepergianmu Engkau telah ku rindu Sebelum kepergianmu Namun aku tak mampu melawan waktu Hanya pasrah pada guratan takdirku Seberat apapun aku melepaskanmu Aku tak mampu menghalangi kepergianmu Kepergianmu ku iringi dengan do’a Agar engkau dilindungi Yang Maha Kuasa Semoga engkau dapat menggapai cita-cita Agar kita kembali bersama Aku yang cemas disini Menunggu kedatanganmu kembali Setelah puluhan purnama kita lewati Rasa kerinduan tumbuh bersemi Kepulanganmu akan selalu kunanti Ku tahu engkau pasti kembali Tunggu aku disini, aku pasti kembali Janjimu sebelum engkau pergi Aceh Timur, 5 Oktober 2019 Puisi di atas diikutsertakan dalam Lomba Cipta Puisi Tema Kepergian yang diselenggarakan oleh Rekan Media Publish

Puisi : Gelandangan

Gelandangan Karya : Salohot Nasution Tak tahu hendak kemana Mencari sanak saudara Keberadaannya sirna Kini engkau sebatang kara Tak tahu kemana mencari Tempat mengais rezeki Mendapatkan sesuap nasi Menenangkan lambung yang perih Tak tahu kemana berteduh Berlindung dari derasnya air hujan Berlindung dari teriknya sinar mentari Berlindung dari dinginnya malam Masa depan telah engkau lupakan Terbang bersama debu jalanan Hanya satu yang engkau risaukan Akankah hari ini bisa makan? Aceh Timur, 28 September 2019 Puisi di atas diikutsertakan dalam Lomba Cipta Puisi Nasional Tema Kehidupan yang diselenggarakan oleh Zhieda Publisher

Puisi : Sang Dokter

Sang Dokter Karya : Salohot Nasution Di tanganmu bergelantungan beribu harapan Dari orang-orang yang mendamba kesembuhan Atau mereka yang mendamba kehidupan Serta iringan do’a keluarga yang tidak berkesudahan Siang dan malam tidak ada perbedaan Panggilan tugas wajib ditunaikan Urusan pribadi dikesampingkan Urusan keluarga dinomor duakan Dinding putih menjadi saksi Ketika engkau resah penyakit pasien tak kunjung sembuh Ketika engkau bimbang nyawa pasien tak bisa diselamatkan Ketika engkau gundah rengekan anak memintamu pulang segera Engkau layak menyandang pahlawan kehidupan Atas dedikasi dan pengabdian Serta apa yang telah engkau korbankan Untuk sebuah kehidupan Aceh Timur, 16 Agustus 2019 Puisi di atas diikutsertakan dalam Lomba Puisi Tema Pahlawan Kehidupan yang diselenggarakan oleh Puisi Snap

Puisi : Cinta Dalam Diam

Cinta Dalam Diam Karya : Salohot Nasution Aku mengutuk diri Ketika keberanian berlari pergi Ketika keraguan menguasai diri Untuk menyapamu pada pertemuan pertama kali Pertemuan itu kini menyiksa diri Karena aku terjebak rasa tak bisa ku mengerti Aku ingin bertemu denganmu tapi aku malu Aku ingin menyapamu namun aku ragu Aku ingin bertanya kabar namun tubuhku gemetar Aku ingin menatap matamu namun aku tak mampu Aku hanya bisa mencintaimu dalam diam Terjebak dalam cinta yang terpendam Setiap hari aku hanya mampu membangun harapan Semoga hari ini ada pertemuan Semoga hari ini ada sapaan Semoga hari ini ada senyuman Aceh Timur, 28 September 2019 Puisi di atas diikutsertakan dalam Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Tema Cinta Yang Terpendam yang diselenggarakan oleh Redaksi Tasikzone  dan  Lintang.or.id

Puisi : Perempuan-Perempuan Di Tengah Sawah

Perempuan-Perempuan Di Tengah Sawah Karya : Salohot Nasution Perempuan-perempuan di tengah sawah Gagah berdiri menantang matahari Berkubang dengan lumpur menanam gabah Menumbuhkan harapan di esok hari Perempuan-perempuan di tengah sawah Tidakkah engkau merasa lelah Membungkukkan tubuh dari pagi hingga sore Apakah sepadan dengan upah yang kau peroleh? Perempuan-perempuan di tengah sawah Tidakkah engkau resah? Ketika lahan-lahan sawah Berganti dengan industri ataupun property megah Perempuan-perempuan di tengah sawah Apakah beban yang engkau tanggung ini? Konsekuensi sebagai istri Ataukah sebagai punggung keluarga Perempuan-perempuan di tengah sawah Apakah yang kau simpan dibalik capingmu? Adakah disitu mimpi-mimpi yang lain? Selain turunnya hujan membasahi sawahmu Aceh Timur, 15 Agustus 2019 Puisi di atas diikutsertakan dalam Sayembara Puisi Tema Perempuan yang diselenggarakan oleh Mino Kata-Kata

Puisi : Pantai

Pantai Karya : Salohot Nasution Ke pantai adalah tempat yang ku tuju Kala rindu datang menyiksa kalbu Bayangan hadirmu datang menyapa merayu Mengajakku mengarungi pantai biru Di pantai aku menemukan lambaian tanganmu Pada lambaian daun nyiur yang tertiup angin Dihamparan pasir putihnya yang luas Aku menemukan sifat terbukamu atas penerimaanku Di hembusan angin sepoi-sepoi Aku menemukan bisik mesramu Di deburan ombak yang menghempas Aku menemukan gelak tawamu Di teguhnya karang yang dihantam badai Aku menemukan teguhnya kesetiaanmu Di senja yang berwarna jingga Ku temukan kedamaian bersamamu Aceh Timur, 20 September 2019 Puisi di atas diikutsertakan dalam Sayembara Puisi Tingkat Nasional 2019 Tema Manifestasi Kamu yang diselenggarakan oleh Pohon Tua Pustaka

Puisi : Sang Inspirasi

Sang Inspirasi Karya : Salohot Nasution Engkau inspirasi bagi anak negeri Atas kecerdasan yang engkau miliki Ketika guru bertanya apakah cita-citamu kelak nanti? Mereka menjawab ingin seperti Pak Habibie Ketika guru bertanya kenapa ingin seperti Pak Habibie? Mereka menjawab Pak Habibie orang pintar Mampu menciptakan pesawat terbang Pesawat terbanglah yang akan membawa mimpi-mimpi kami Engkau inspirasi bagi kaum pria Dalam mencintai seorang wanita Berjuang dalam mendapatkan cinta Setia dalam menjaga cinta hingga ajal tiba Engkau inspirasi bagi kaum wanita Dalam mencari pasangan hidupnya Sosok lelaki yang penuh kasih sayang Tetap setia sampai usia senja bahkan ketika ajal tiba Engkau inspirasi dalam mencintai negeri Walaupun bertahun-tahun tinggal dinegeri asing Namun engkau tetap mencintai negerimu sendiri Mengabdikan diri untuk kepentingan negeri Engkau inspirasi bagi kaum intelektual Tak sudi diperbudak oleh akal Taat ibadah dan berakhlak mulia Rendah hati walaupun segudang prestasi A