Menunggu Karya : Salohot Nasution Di stasiun kereta api itu aku duduk menunggumu Tak sabar hatiku ingin melihat wajahmu Masihkah engkau seperti dirimu yang dulu? Sederhana dalam sikap dan tingkah laku Lima tahun lamanya engkau meninggalkanku Katamu engkau ingin mengejar cita-citamu Menjadi bidan desa sahabat para ibu Meringankan penderitaan mereka yang tak mampu Sungguh mulia cita-citamu Senyum manismu akan meringankan derita saat nifas para ibu Suara lembutmu akan menenangkan tangis bayi yang lucu Kesabaranmu akan membuat nyaman para pasienmu Namun lama sudah aku menunggumu disini Kereta yang membawamu tak kunjung tiba Keesokan hari ku lihat berita di televisi Telah terjadi kecelakaan kereta, itulah kereta yang engkau tumpangi Aceh Timur, 24 Desember 2019 By: https://tribunnusa.com Puisi di atas terpilih sebagai Juara 3 dalam Lomba Cipta Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Lintang Indonesia
Senyum Karya : Salohot Nasution Di ranjang rumah sakit itu engkau berbaring Wajahmu pucat lemah tak berdaya Berusaha betah meskipun terasa asing Melewati waktu menahan derita Senyummu tersungging ketika mereka menyapa Sanak saudara yang menjengukmu tak ingin engkau buat bersedih Meskipun ku tahu engkau merasakan derita Dari sorot matamu yang bercerita lirih Engkau tutupi rasa sakitmu dengan senyuman Engkau lawan ganasnya kuman dengan ketabahan Berusaha bertahan dari rasa sakit yang engkau rasakan Dengan memasrahkan diri kepada Tuhan Di sore hari ketika senja menyapa Ku terima sebuah berita duka Seorang sahabat telah kembali kepada Tuhan Menjalani kematian dengan senyuman Aceh Timur, 26 Januari 2020 Puisi di atas terpilih sebagai juara 2 dalam ajang Lomba Cipta Puisi Nasional Part 2 yang diselenggarakan oleh Antaraksa.